- KONSEP BUDAYA BELAJAR
- Pengertian budaya belajar
Berdasarkan konsep tersebut, maka budaya belajar juga dipandang sebagai model-model pengetahuan manusia mengenai belajar yang digunakan oleh individu atau kelompok social untuk menafsirkan benda, tindakan dan emosi dalam lingkungannya. Cara pandang budaya belajar sebagai pengetahuan menyiratkan, bahwa budaya belajar dapat berfungsi sebagai “pola bagi kelakuan manusia” yang menjadikan pola tersebut berfungsi sebagai blueprint atau pedoman hidup yang dianut secara bersamaan.. udaya belajar dapat juga dipandang sebagai adaptasi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan berupa lingkungan fisik maupun lingkungan social. Adaptasi adalah upaya menyesuaikan dalam arti ganda, yakni manusia belajar menyesuaikan kehidupan dengan lingkungnya ; atau sebaliknya manusia juga belajar agar lingkungan yang dihadapi dapat sesuai dengan keinginan dan tujuan. Kenyataan lain menunjukan, bahwa lingkungan dengan segala sumberdaya memiliki keterbatsan-keterbatsan, namun pada pihak lain kebutuhan manusia dalam rangka memenuhi syarat dasar hidupnya setiap saat senantiasa mengalami peningkatan. Implikasinya pada setiap pembelajaran baik individu maupun kelompok akan memiliki pilihan strategi yang satu sama lain salaing berbeda. Individu atau kelompok pembelajar dengan pengetahuan belajarnya akan melihat permasalahan adanya keterbatasan tersebut dengan cara merespon secara aktif. Permasalahan yang berlangsung dilingkungannya itu akan berusahan untuk diatasi dengan pembelajaran. Kemampuan budaya belajar individu atau kelompok social keadaftipanya ditunjukan untuk memecahkan berbagai persoalan yang timbul dilingkungannya.
- Sifat-sifat budaya belajar
- Budaya belajar dimilki bersama
- Budaya belajar cenderung bertahan dan berubah
Umumnya budaya belajar capat atau lambat mengalami perubahan selain pertahanan, namun yang harus dicatat adalah adanya perbedaan pada level individu atau kelompok sosial dalam lamanya bertahan atau cepatnya berubah. Pada batas-batas tertentu jenis budaya akan mencerminkan dalam sifat budaya belajar yang cenderung terbuka ataupun sebaliknya yaitu cenderung tertutup. Sifat budaya belajar terwujud dalam bentuk terbuka atau tertutup dipengaruhi oleh materi pembelajaran apa yang dipandang penting. Materi belajar yang tidak relevan dan dibutuhkan memungkinkan akan tidak mengembangkan budaya belajar terbuka demikian sebaliknya.
- Fungsi budaya belajar untuk pemenuhan kebutuhan manusia
a. syarat dasar alamiah yakni syarat pemenuhan kebutuhan biologis
b. syarat kejiwaan atau psikologis yakni syarat kebutuhan untuk sehat secara kejiwaan
c. kebutuhan dasar sosial yakni kebutuhan untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan sesama manusia.
d. Budaya belajar diperoleh melalui proses belajar
Budaya belajar bukanlah sesuatu yang diturunkan secara genetik yang bersifat herediter, melainkan dihasilkan melalui proses belajar oleh individu kelompok sosial dilingkunganya. budaya belajar adalah produk ciptaan manusia yang bersifat khas yang dibentuk melalui lingkungan budaya.
Faktor yang menentukan dalam mempelajari kebudayaan belajar adalah lewat komunikasi dengan simbol bahasa. Bagaimanpun sederhanannya suatu kebudayaan masyarakat, individu atau kelompok sosial pendukungnya masih bisa berkomunikasi dengan bahasa ciptaannya. Semakin maju suatu budaya belajar, maka struktur komunikasi berbahasa memperlihatkan kompleksitasnya. Dalam budaya belajar, peranan bahsa menjadi alat yang kehadirannya sangat diperlukan dalam pewarisa budaya.
- Perwujudan budaya belajar
Perwujudan budaya yang bersifat abstrak adalah konsekuensi dari cara pandang budaya belajar sebagai sistem pengetahuan yang diyakini oleh individu atau kelompok sesial sebagai pedoman dalam belajar. Perwujudan budaya belajar yang abstark berada dalam sistem gagasan atau ide yang bersifat abstrak akan tetapi beroperasi.
Perwujudan budaya belajar yang diperlihatkan secara konkrit berupa (a) dalam prilaku belajar. (b) dalam ungkapan bahasa dalam belajar; dan (c) hasil belajar berupa material.
Budaya belajar dalam bentuk prilaku tampak dalam interaksi sosial. Perilaku belajar individu atau kelompok yang berlatar belakang status sosial tertentu mencerminkan pola budaya belajarnya.Perwujudan perilaku belajar individu atau kelompok sosial dapat juga dilihat dari kondisi resmi dan tidak resmi juga. Perbedaan dalam kondisi mencerminkan adanya nilai, norma dan aturan yang berbeda.
Bahasa adalah salah satu perwujudan budaya belajar secara kongkrit pada individu atau kelompok sosial. Kekurangan dalam menggunakan bahasa sedikit banyak akan menghambat percepatan dalam merealisasikan dan mengembangkan budaya belajar.
Penguasaan bahasa ilmu pengetahuan dari berbagai bangsa lain memungkinkan akan memperkuat dan mengembangkan budaya belajar seseorang atau kelompok sosial. Hasil belajar berupa material menjadikan perwujudan konkret dari sistem budaya belajar individu atau kelompok sosial. Hasil belajar tidak saja berbentuk benda melainkan keterampilan yang mengarahkan pada keterampilan hidup (life skill).
- Substansi budaya belajar
Sistem pengetahuan budaya belajar yang dimilki manusia merupakan hasil akumulasi perolehan pembelajaran sepanjang hidupnya dilingkungannya, baik dalam lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Pengetahuan budaya belajar melalui lingkungan tersebut sebagai bentuk penyesuaian diri dengan kenyataan-kenyataan hidup. Manusia dangan pengetahuannya belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tetap bisa hidup dalam kondisi apapun.
Ada tiga cara manusia mendapatkan pengetahuan belajarnya yang diperoleh dari penyesuaian diri dengan lingkungannya, yakni : a) melalui serangkaian pengalaman hidupnya tentang kehidupan yang dirasakan, baik pengalaman dalam lingkungan alam ataupun sosial. Pengalam individu atau kelompok sosial menjadi pedoman dalam pengetahauan pembelajaran yang penting. b) melalui berbagai pengajaran yang diperolehnya baik melalui pembelajaran dirumah, masyarakat maupun pendidikan di sekolah. c) pengetahuan juga diperoleh melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbolik yang sering juga disebut sebagai komunikasi simbolik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kepentingan nilai belajar adalah pengalaman dan orientasi budaya dimasa depan. Nilai budaya belajar juga akan berkaitan dengan jenis materi belajar apa yang dipandang penting oleh suatu masyarakat. Dengan demikian dapatlah disimpulkan, sebagaimana sistem pengetahuan budaya belajar, maka dalam nilai budaya belajar juga mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut mengikuti pola perubahan sosial budayanya.pandangan hidup budaya belajar terbentuk atas dasar sistem pengetahuan, nilai dan etos budaya belajar yang dianut oleh masyarakat setempat. Sistem pengetahuan belajar yang diperoleh dari lingkungan masyarakat dioperasikan dalam bentuk sistem berfikir mengenai pengkategorian.
- Bidang Materi budaya belajar
1. Materi belajar sistem kepercayaan dan religi
Lima komponen yang dimasukan dalam materi belajar sistem kepercayaan dan religi, yakni:
a. Emosi Keagamaan
b. Sistem keyakinan
c. Sistem ritus/ritual dan upacara keagamaan
d. Pelaksanaan ritus/ritual menggunakan tempat yang khusus
e. Ummat beragama
2. Materi belajar sistem Organisasi Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa hidup secara kelompok. Sikap hidup untuk berkelompok bukan karena insting semata melainkan atas dasar kebutuhan bersama. Mereka memandang hidup berkelompok jauh lebih menguntungkan dibandingkan hidup menyendiri. Terdapat dua submateri yang dijadikan bahan mengenai kehidupan sosial berikut organisasinya, yakni a) organisasi simbiotik, yakni organisasi yang semata-mata terbentuk atas tingkah laku fifik yang bersifat otomatis dan organisasi sosial, yang berbentuk atas dasar komunikasi dengan menggunakan sistem lambang.
Materi organisasi sosial mempunyai dua aspek penting untuk diajarkan yakni asfek fungsi dan aspek stuktur.berkenaan dengan fungsi suatu organisasi dalam kehidupan dilakukan dengan bermacam materi berikut dengan tingkat kesulitan.dalam pencapain ketertiban diperlakukan sejumlah syarat yang harus di penuhi,diantaranya: (a) memiliki aturan yang baku dan aturan tersebut diterima oleh semua anggota kelompok; (b)adanya kekuasaan yang dapat memaksakan individu untuk mematuhi aturan yang ada; (c)adanya koordinasi antarlapisan masyarakat (lapisan bawah,menegah dan lapisan atas); (d) antara lapisan masyarakat itu berkerja di berbagai bidang kehidupan dapat terjalin dengan harmoni dan saling memberi kepuasan antarpihak;(e)dari keseluruhan bidang harus membentuk mekanisme atau pola yang dijadikan pedoman dalam bertingkah laku.
3. Materi belajar sistem mata pencaharian hidup
Materi pembelajaran mengenai sistem mata pencaharian hidup adalah materi yang paling mendapat tekanan dari masyarakat manapun. Setiap kelompok masyarakat memilki sistem ekonomi yang bersumber dari lingkungannya. Pembelajaran sistem mata pencaharian hidup atau ekonomi berlangsung oleh seluruh anggota masyarakat, baik anak-anak maupun oang dewasa. Perbedaannya terletak pada kompleksitas materi dan cara-cara belajar.
Dalam pengkajian perekonomian setidaknya memerlukan tiga aspek, yakni : a) ekonomi sektor produksi; b) ekonomi sektor distribusi dan c) ekonomi sektor konsumsi. Dalam kaitan dengan materi pembelajaran bidang ekonomi perlu memperhatikan jenis mata pencaharian yang dijadikan bidang kehidupannya.
4. Materi belajar sistem peralatan dan teknologi
Materi sitem peralatan dan teknologi adalah salah satu unsur kehidupan manusia yang berperan untuk mengembangkan suatu masyarakat. Teknologi dipandang sebagai ilmu tentang sejumlah teknik yang diciptakan masyarakat untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas kehidupan suatu masyarakat. Pada prinsipnya teknologi ditemukan manusia karena terdesaknya kebutuhan dalam pekerjaanya. Sebagaiman diketahui bahwa manusia itu sangatlah terbatas energi dan kemampuan fisiknya, karean itu mesti ada sesuatu yang bisa membangtu memudahkan, memperlancar dan meningkatkan jumlah pekerjaan. Bilamana teknologi dasar sudah ditemukan, maka masyarakat berusaha untuk menemukan teknologi yang lebih manju lagi. Dengan teknologi secara perlahan tetapi pasti telah mendorong budaya belajar yang baru, karena pembelajaran menjadi lebih dengan bantuan teknologi.
5. Materi belajar sistem bahasa
salah satu materi budaya belajar yang bersifat khas adalah bahasa. Bahasa dipandang menjadi pangkal terwujudnya suatu kebudayaan. Materi pengetahuan belajar dilakukan dengan menggunakan simbol bahasa ternyata banyak keuntungan karena bersifat efektif dan efisien dalam menyampaikan makna.
Bahasa tidak hanya diartikan sekedar suara (bahasa lisan), melainkan juga dengan tulisan (bahasa tulisan). Bahkan bahasa gerak (bahasa isyarat). Setiap masyarakat atau kelompok masyarakat memilki bahasa tersendiri yang didalamnya mengandung pengetahuan budaya yang dipelajari antar generasi.
6. Materi belajar sistem kesenian
setiap masyarakat menciptakan dan mengembangkan berbagai jenis kesenian. Kesenian adalah unsur budaya yang berusia tua. Sebagai materi pembelajaran, kesenian secara langsung maupun tidak langsung dijalankan budaya belajar. Melihat citranya yang indah memungkinkan individu atau kelompok sosial mempelajari kesenian setempat ataupun kelompok lain secara khusus.
- TRANSMISI BUDAYA BELAJAR
- Kepribadian dan budaya belajar
- Kepribadian yang selaras
- Kepribadian yang menyimpang
Adanya kenyataan bahwa kepribadian itu tidaklah senantiasa sama dalam suatu masyarakat, dapat kita perluas dengan menunjukan gejala banyaknya orang yang memilki kelainan jiwa. Penyakit ini disinyalir disebabkan oleh adanya tekanan-tekanan sosial-budaya yang amat besar mempengaruhi kepribadian individu-individu besangkutan.
- Sarana pewarisan budaya belajar
Tanpa mempertahankan usaha pewarisan maka masyarakat akan punah dan dilupakan. Usaha pewarisan budaya dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan cara melibatkan berbagai institusi sosial yang ada, baik pada lingkungan keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan sekolah dan juga media masa sebagai penyalur informasi.
a. Lingkungan Pendidikan Keluarga
Dalam lingkungan keluarga memungkinkan seorang individu atau kelompok melakukan suatu identifikasi dilingkungannya, dan secara perlahan-lahan diinternalisasikan dalam kehidupannya. Proses identifikasi dalam keluarga menjadikan seseorang dapat mengenal keseluruhan anggota keluarganya, baik saudara dekat maupun saudara jauh.
Para orang tua atau kelompok yang sudah mapan dalam tansmisi kebudayaan berfungsi sebagai nara sumber aktifmelalui tindakan yang bersifat responsif dan senantiasa mendorong, menjelaskan berbagai kenyataan yang ada dilingkungan beserta perubahan-perubahan yang berlangsung disekitarnya. Upaya merespon, mendorong dan menjelaskan itu didasarkan atas pengalaman, pengetahuan, yang berlaku dilingkungannya sehingga cara-cara melaksanakan pembelajaran itu senantiasa disesuaikan dengan perwujudan kebudayaannya. Atau dengan kata lain cara-cara budaya belajar itu tidak lain sebagai hasil adaptasi dirinya dengan kebudayaan yang dianutnya.
Keluarga mempunyai peranan penting karena dalam keluarga itulah suatu generasi dilahirkan dan dibesarkan. Mereka mendapat pelajaran pertama kali di lingkungan keluarga, apalagi bagi masyarakat yang belum mengenal dan menciptakan lingkungan pendidikan formal.
-
- lingkungan pendidikan masyarakat
-
- lingkungan pendidikan sekolah
-
- lingkungan pendidikan media masa
Salah satu fungsi media masa yakni sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat. Banyak informasi yang diberitakan dan memuatnya berbagai pendapat-pendapat mengenai berbagai masalah dilingkungan masyarakat sacara langsung tidak langsung akan memperluas wawasan para pembacanya.
- PROSES PERUBAHAN BUDAYA BELAJAR
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan, temasuk perubahan dalam budaya belajar.
- Faktor waktu dalam perubahan budaya belajar
- Faktor kontak budaya dalam perubahan budaya belajar
- Faktor kecepatan dalam perubahan budaya belajar
- Akulturasi budaya belajar
Akulturasi budaya belajar dapat terwujud melalui kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam antara lain : pertama, kontak budaya belajar bisa terjadi antara seluruh anggota masyarakat atau sebagian saja, bahkan individu-individu dari dua masyarakat. Kedua, kontak budaya belajar berjalan melalui perdamaian diantara kedua kelompok masyarakat yang bersahabat, maupun melalui cara permusuhan antar kelompok. Ketiga, kontak budaya belajar timbul diantara masyarakat yang mempunyai kekuasaan, baik dalam politik maupun ekonomi.
- Asimilasi budaya belajar
Proses asimilasi budaya belajar dapat berjalan dengan cepat ataupun lambat bergantung kepada beberapa faktor, yakni a) adanya toleransi yang memadai antara dua individu atau kelompok masyarakat yang memilki perbedaan-perbedaan. b) adanya faktor ekonomi yang menjadi kemungkinan akan memperlancar atau memperlambat jalannya asimilasi budaya belajar. c) adanya faktor kesan yang baik atau rasa simpatik pada saat mengadakan kontak budaya belajar pada awalnya. d) adanya faktor perkawinan campuran menjadi faktor yang kuat untuk terwujudnya suatu asimilasi budaya belajar.
- Inovasi budaya belajar
Suatu perubahan budaya belajar akan diterima suatu masyarakat apabila memenuhi syarat-syarat : pertama, masyarakat bersangkutan harus merasa butuh dengan perubahan budaya belajar yang diawali adanya kesadaran bersama bahwa budaya belajar yang saat ini berlangsung sudah tidak cocok lagi digunakan dalam kehidupan. Kedua, perubahan budaya belajar yang ditemukan harus dapat dipahami dan dikuasai oleh anggota masyarakat lainnya. Ketiga, penemuan budaya belajar harus bissa diajarkan pada masyarakat. Keempat, penemuan budaya belajar harus menggambarkan keuntungan masyarakat pada masa yang akan datang. Kelima, perubahan tersebut harus tidak merusak prestise pribadi atau pribadi atau golongan.
1. Difusi budaya belajar
Difusi budaya belajar dipandang sebagai proses penyebaran dari satu budaya belajar individu ke individu yang lainnya atau inta-masyarakat atau dari masyarakat ke masyarakat lainya atau difusi inter-masyarakat. Proses peniruan budaya belajar disebut imitasi. Proses imitasi budaya belajar tidak selalu dipandang negatif, karena pada prisipnya individu atau kelompok sosial itu tengah melakukan identifikasi budaya belajar baru. gejala peniruan ini berbentuk trial and error artinya mencoba-coba, bisa benar atau juga salah. Kalau kebetulan benar, maka budaya belajar baru akan terus digunakan dalam kehidupan mereka dan digunakan untuk mengganti budaya belajar sebelumnya.
2. Dampak perubahan budaya belajar
Dampak perubahan budaya belajar dalam kehidupan dapatlah kita amati dalam kejadian sehari-hari dilingkungan kita. Kita ketahui bersama bahwa pembangunana nasional yang sedang dilaksanakan ini pada dasarnya adalah proses perubahan dari luar. Perubahan melalui pembangunan berkonsekuensi pada perubahan pada pola duni belajarnya. setiap individu atau kelompok masyarakat mengiterprestasikan sulinya kehidupan dan semakin ketatnya persaingan yang menjadi individu atau kelompok sosial mengubah pola budaya belajar dalam kehidupannya.
Respon perubahan budaya belajar pada suatu masyarakat dengan tingkat kebudayaannya memilki cara yang berbeda dalam menanggapi perubahan. Cara tersebut didasarkan pada perbedaan dalam latar belakang karakter budaya masing-masing berikut dengan ciri khasnya. Sebagai mana dipahami, latar belakang budaya yang diartikan sebagai model pengetahuan, pada dasarnya difungsikan untuk meng-interprestasikan pengalaman dan lingkungan nya serta yang mendorong terwujudnya suatu kelakuan.
Penetrasi budaya belajar adalah penyebab budaya belajar individu atau kelompok sosial dapat berubah yang disebakan oleh kontak dengan dunia luar. Penetrasi budaya adalah proses penerimaan suatu unsur kebudayaan dari luar. Unsur yang datang dari luar secara perlahan ikut menyertai atau membonceng dalam suatu saluran yang dianggap sebagai saluran umum, kemudian secara perlahan unsur tersebut masuk dan mengubah budaya belajar atau sebagian budaya belajar yang hidup dalam suatu masyarakat.
adaptasi proses adaptasi, artikel budaya, budaya, budaya belajar, contoh-kti, karya tulis ilmiah, konsep, konsep budaya, konsep transmisi, pengertian budaya belajar, perubahan budaya, transmisi
Pesan Mengenal Konsep Perubahan Budaya Belajar
Quantity :